Breaking News

ADA PEMIMPIN YANG JATUH BUKAN KARENA DIKRITIK, TAPI KARENA DIRINYA SENDIRI

Oleh HATOMI 
Pimpinan media sumber berita 
Focusberita.com

Ada pemimpin yang jatuh dengan terhormat. Ada pula pemimpin yang jatuh dengan menyedihkan — karena kejatuhannya bukan disebabkan oleh lawan politik, bukan oleh fitnah, tapi oleh ulahnya sendiri: keserakahan, kepalsuan, dan sandiwara yang ia pelihara selama berkuasa.

Seorang pemimpin kehilangan harga diri bukan ketika masa jabatannya selesai,
tetapi ketika rakyat akhirnya sadar bahwa sosok yang mereka hormati selama ini ternyata hanya wajah palsu yang dipoles pencitraan.

Ia kehilangan harga diri ketika:

Janjinya lebih banyak dari pencapaiannya.

Ucapannya berubah sesuai arah kepentingan.

Hukumnya lentur untuk teman, keras untuk lawan.

Kursi kekuasaan lebih ia jaga daripada kehormatan negaranya.

Dan yang paling memalukan: ketika setelah lengser, masyarakat tidak lagi menyebutnya “yang terhormat”…
tetapi “itulah pemimpin yang merusak dirinya sendiri.”

Karena apa artinya memiliki istana jika akhirnya pulang dengan nama buruk?

Apa artinya pernah memimpin negara jika akhirnya dianggap sebagai aktor politik yang gagal memimpin dirinya sendiri?

Inilah nasib pemimpin yang lupa bahwa kekuasaan itu sementara,
sedangkan aib yang ia tanam akan hidup lebih lama dari masa jabatannya.

Ia bukan hanya kehilangan jabatan.
Ia bukan hanya kehilangan kepercayaan.
Ia kehilangan sesuatu yang tidak bisa dibeli kembali dengan jabatan, uang, atau panggung politik:

Harga diri sebagai pemimpin bangsa.

Dan itu adalah kehancuran paling sunyi, paling telak, dan paling menyakitkan dalam hidup seorang bekas pemimpin.
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - FOCUS BERITA