Bangka Selatan – focusberita.com
Suasana aksi damai yang digelar puluhan massa di depan Kantor DPRD Bangka Selatan pada Jumat (5/9/2025) sempat memanas.
Aksi yang dipimpin oleh Batara Harahap itu awalnya berjalan tertib, hingga ketegangan terjadi ketika juru bicara aksi membacakan tuntutan terkait pencabutan izin HTI.
Di tengah pembacaan tuntutan tersebut, Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid tiba-tiba memotong pembicaraan.
Dengan nada tinggi, Riza mempertanyakan apakah perwakilan massa hadir dalam rapat bersama pemerintah desa dan tokoh masyarakat sehari sebelumnya !
Tanya Riza Dengan nada meninggi.
“Bapak kemarin ikut rapat nggak?” tanya Riza.
“Tidak,” jawab perwakilan massa.
“Kenapa tidak?” lanjut Riza.
“Karena kami tidak diundang,” balasnya.
Menanggapi hal itu, Riza dengan suara meninggi menyatakan bahwa persoalan tersebut sudah dibahas sebelumnya.
“Ini sudah kami bahas....
Jadi sebelum rakyat nuntut, saya sudah berbuat.
Saya ini pelayan terbaik, silakan dicek sebelum dan sesudah Bangka Selatan ada saya,” tegas Riza.
Adu argumen semakin panas antara Riza dan Batara Harahap. Dalam kondisi cuaca terik panas menyengat ,
keduanya saling melontarkan pernyataan keras yang membuat situasi nyaris berujung pada adu fisik.
Untuk mencegah terjadinya kericuhan lebih lanjut, aparat keamanan segera mengamankan Bupati Riza Herdavid dan membawanya ke teras Kantor DPRD Bangka Selatan.
Meski sempat memanas, aksi itu akhirnya tetap berjalan hingga selesai.
Massa menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk kepada pihak DPRD Bangka Selatan diantaranya adalah agar benar benar melaksanakan fungsi pengawasan kepada eksekutif dan untuk pengerjaan proyek Proyek agar diberdayakan pengusaha dan pekerja lokal.
Hentikan jual beli proyek dan Bancakan anggaran, tidak boleh lagi proyek yang dijadikan ladang Bancakan pejabat dan makelar.
Ketua DPRD Bangka Selatan, Erwin Asmadi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada masyarakat yang telah menyuarakan aspirasi secara demokratis.
“Kami sangat menghargai aspirasi yang disampaikan secara tertib dan kondusif.
Kami sudah melaksanakan sumpah jabatan, dan akan terus berkomitmen memperbaiki diri.
Bahkan, kami telah melakukan efisiensi anggaran perjalanan dinas sebesar 50 persen,” ujar Erwin.
Pada akhirnya aksi tersebut berakhir dengan damai dan meninggalkan catatan penting bagi pemerintah daerah agar terus memperkuat komunikasi dengan masyarakat.
Dan untuk acara penandatangan nota kesepakatan antara pihak DPRD dengan masyarakat dilanjutkan pada pada hari Senin 8 September 2025.
(Hatomi)
Social Header