Breaking News

ASN yang Live TikTok dikantor ,Siapa yang Harus Disalahkan?

Pepatah lama berkata, 
“tunas kecil tumbuh meniru batangnya.”

 Artinya, perilaku bawahan seringkali cerminan dari atasannya. 
Maka tidak mengherankan bila kita menyaksikan fenomena di  sejumlah ASN lebih sibuk melakukan live TikTok saat jam kerja daripada fokus pekerjaan.

Fenomena ini bukan sekadar masalah sepele. Ini menyangkut wajah birokrasi, menyangkut profesionalisme pelayanan, bahkan menyangkut kepercayaan publik. ASN digaji dari uang rakyat, tugasnya melayani rakyat, bukan menghibur diri di dunia maya pada waktu kerja.
Silakan kalau mau bertiktok ria tapi sebaliknya jangan dilakukan disaat jam kerja.
Jangan dijadikan konsumsi publik.

Keteladanan yang Dipertanyakan

Namun, mari kita jujur. Mengapa ASN begitu berani dan percaya diri melakukan live TikTok saat jam dinas? 

Karena mereka melihat “batang” yang ditirunya.

Seorang pemimpin yang dikenal aktif bermedia sosial, terutama TikTok, bahkan sempat viral dengan jutaan penonton. 

Bila pucuk pimpinan menjadikan media sosial sebagai panggung utama, wajar bila bawahannya menganggap itu sebagai sesuatu yang lumrah—bahkan sah-sah saja—meskipun jelas merusak profesionalisme.

Ketika seorang pemimpin lebih sibuk mengejar popularitas daripada memperbaiki tata kelola birokrasi, maka jangan kaget bila ASN ikut-ikutan. 

"Bayang-bayang memang takkan pernah bisa lepas dari wujudnya".

"Rebung tumbuh dak jauh dari pokoknya"

Beban Rakyat, Bukan Hiburan

Masalah ini harus dipandang serius. Rakyat tidak butuh ASN yang berjoget ria atau ngobrol ngalor-ngidul di TikTok saat jam kerja. 

Rakyat butuh pelayanan cepat, tepat, dan ramah. Jika ASN terbuai oleh likes, views, dan komentar netizen, maka siapa yang mengurus administrasi warga, siapa yang melayani kesehatan, siapa yang memastikan program pemerintah berjalan?

Lebih tragis lagi, jika fenomena ini dibiarkan, maka birokrasi akan kehilangan wibawa. 

ASN akan lebih bangga menjadi “seleb TikTok” daripada pelayan publik. Dan ujung-ujungnya, rakyatlah yang menanggung akibat dari birokrasi yang lamban, bertele-tele, dan tidak profesional.

Tegas pada Bawahan, Tegas pula pada Atasan


Seorang pemimpin sejati bukanlah mereka yang mencari sensasi, tetapi yang memberi inspirasi. Pemimpin bukanlah bintang hiburan, melainkan teladan yang menunjukkan kedisiplinan dan kerja nyata.

Saatnya Berbenah

JikaSeorang pemimpin  ingin birokrasi yang kuat, bersih, dan profesional, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memberi teladan. 

Hentikan budaya TikTok ria saat jam kerja. Bedakan mana ranah pribadi, mana ranah pelayanan publik. 

Tegakkan aturan dengan adil—ASN kecil atau pejabat tinggi, semua sama di hadapan disiplin kerja.

Sebab bila batang tumbuh lurus, maka tunas pun akan mengikuti. Tetapi bila batang bengkok, jangan harap tunasnya akan tumbuh tegak.

Selamat bekerja wahai para pemimpin...
Mohon maaf kalau ada kesalahan dan kekhilafan.
Kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan bersama.

Oleh HATOMI 
Pimpinan media sumber berita 
Focusberita.com
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - FOCUS BERITA