Breaking News

Pemimpin Penjilat: Tantangan Dalam Kepemimpinan Yang Berpihak Pada Kepentingan Pribadi




Bangka Selatan focusberita.com-
Kalau dizaman Soeharto masih banyak kita temukan pemimpin yang dipilih berdasarkan karakter yang baik dan kariernya berkualitas.
Orang yang kinerjanya baik bisa diangkat jadi pimpinan untuk memegang jabatan tertentu.


Kita lihat pada era politik yang semakin kompleks ini, banyak munculnya pemimpin yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan rakyat bukanlah hal yang mengejutkan.

Sebagian besar pemimpin zaman sekarang harus memiliki skill "menjilat"

Fenomena "pemimpin penjilat" semakin terlihat dalam dinamika kepemimpinan di berbagai sektor, baik politik, bisnis, hingga organisasi sosial.

Pemimpin jenis ini dikenal sering mengutamakan hubungan pribadi dan politik untuk meraih keuntungan jangka pendek, dengan mengorbankan prinsip dan kepercayaan yang seharusnya menjadi landasan kepemimpinan. Mereka cenderung menyesuaikan sikap dan keputusan demi mendapatkan dukungan dari pihak-pihak yang memiliki kekuasaan atau sumber daya.
Atau yg sering disebut
Asal bos senang (ABS).

Dalam banyak kasus, pemimpin penjilat akan berusaha keras untuk "menjilat" pihak yang lebih kuat atau berpengaruh. Dia tidak peduli dengan kesejahteraan bawahannya dan masyarakat demi mempertahankan keinginan atasannya.

Mereka akan berbicara sesuai dengan apa yang diinginkan oleh atasannya, meskipun sering kali bertentangan dengan apa yang seharusnya menjadi kebijakan atau visi yang baik untuk jangka panjang. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan dan kerugian bagi banyak pihak, terutama masyarakat yang bergantung pada kebijakan pemimpin tersebut.

Fenomena ini semakin menambah beban bagi masyarakat, yang sering kali merasa kecewa karena kepemimpinan yang tidak transparan dan penuh intrik politik. Akhirnya, rasa kehilangan kepercayaan terhadap pemimpin yang hanya mementingkan diri sendiri semakin meluas.

Dalam menghadapi hal ini, penting untuk menegakkan prinsip kepemimpinan yang berintegritas dan bertanggung jawab. Pemimpin yang sejati harus mampu membuat keputusan yang adil dan berdasarkan kepentingan umum, bukan hanya demi meraih dukungan dari kelompok tertentu. Ketika prinsip ini diabaikan, maka pemimpin penjilat hanya akan menciptakan ketidakpuasan dan kerusakan dalam masyarakat.

Namun, untuk mengatasi hal ini, partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan dan evaluasi terhadap tindakan pemimpin sangat diperlukan, agar kepemimpinan yang bersih dan bertanggung jawab bisa terwujud.

Media Sumber Berita.
Focusberita.com
Penulis HATOMI
Editor ALDO
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - FOCUS BERITA