FOCUSBERITA.COM, TOBOALI, -
Ketua KNPI Kecamatan Payung Denny Permana menilai KPU Basel tidak profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai Penyelenggara Pemilihan.
Dugaan ini terkait dengan keluarnya Pengumuman KPU Basel no 22/PP.04.2-Pu/1903/2024 tentang Hasil Seleksi PPK pada Pemilu Kada Basel 2024.
Deny yang merupakan Ketua PPK 2019, Anggota PPK 2020, dan Ketua PPK 2024 mengaku bahwa ada dugaan tidak transparan dan tidak jujur dalam seleksi PPK Pilkada tahun ini.
"Saya agak heran jika saya tidak lulus dalam seleksi ini karena secara pengalaman saya sudah 3 priode, juga secara legal nilai saya tertinggi nomor 2 se Kecamatan Payung pada saat CAT, tiba-tiba ketika hasil wawancara saya dinyatakan tidak lulus atau status masa tunggu. Agak aneh dan tidak logis".
Secara profesional saya tidak memiliki masalah namun secara personal mungkin ada salah satu komisioner KPU Basel yang sensitif karena masalah pribadi. Dan itu seharusnya tidak dibawa ke ranah kerja.
Denny menilai juga ada aroma nepotisme terjadi,
"Saya menduga aroma nepotisme bisa saja terjadi, pasalnya Okataviani adik kandung Syahrullah Komisioner KPU Basel selalu lulus sudah 2 priode, tidak kalau dilihat dari kinerjanya biasa-biasa saja, dan Syahrullah merupakan Ketua Devisi SDM yang memiliki tugas rekuitmen Penyelenggara PPK dan PPS se Basel sehingga dugaan ini semakin kuat"
Saya merasa aneh padahan dibobatkan Ketua PPK Payung Mendapat Penghargaan Manajemen SDM Terbaik se Basel pada Pemilu 2024 oleh KPU Basel bulan lalu, artinya secara profesional kerja mereka mengakui kualitas kerja saya tapi tiba-tiba say tidak lulus, kan aneh.
Denny berharap KPU Basel harus bekerja secara adil, jujur, dan profesional. Lembaga KPU sangat terhormat dan harus dijaga marwahnya jangan ada prilaku yang tidam profesional dan nepotisme. Sesuai dengan tagline kerja KPU harus JURDIL atau Jujur dan Adil. KPU Basel harus dievaluasi dan ditindaklanjut jika terjadi permasalahan jangan sampai marwah KPU rusak karena oknum tertentu. (FOCUSBERITA.COM/EPRAN)
Social Header